This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 16 April 2011

budidaya udang galah

Pendahuluan
Udang galah (Macrobrachium Rosenbergii de Man) atau dikenal juga sebagai Giant Freshwater Shrimp merupakan salah satu jenis Crustacea, dari famili Palaemonidae yang mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya. Komoditas ini diklaim oleh berbagai negara sebagai fauna asli, antara lain oleh India dan Indonesia. Di Indonesia, udang galah dapat ditemukan di berbagai wilayah dan masing-masing memiliki varietas dengan ciri tersendiri. Misalnya, udang galah dari Sumatera dan Kalimantan memiliki ukuran kepala besar, capit panjang, dan berwarna hijau kuning. Udang galah dari Jambi memiliki ukuran kepala lebih kecil, capit kecil dan berwarna keemasan. Pada Foto 1. dapat dilihat bentuk udang galah jantan dan betina, yang secara fisik berbeda. Perbedaan terutama pada “galah” yang didapati hanya pada udang galah jantan.
Di Indonesia komoditi ini dikembangkan antara lain oleh Lembaga Penelitian Perikanan Darat Pasar Minggu, Jakarta; Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Puslit Limnologi LIPI) dan beberapa lembaga di bawah Departemen Kelautan dan Perikanan antara lain: Balai Penelitian Perikanan Air Tawar di Sukamandi, Unit Pengembangan Udang Galah Pamarican, Ciamis dan Balai Budidaya Air Tawar di Sukabumi. Salah satu penelitian yang dilakukan memberikan hasil yang menggembirakan dengan diperkenalkannya strain udang galah jenis unggul (GI Macro) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada 24 Juli 2001.
Selain penelitian mengenai strain udang galah unggul, upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mengembangkan udang galah adalah dengan melakukan optimalisasi hatchery melalui perbaikan manajemen induk; dan manajemen kesehatan dan lingkungan. Disamping itu, dilakukan pula pengkajian wilayah potensi pengembangan udang galah guna mengembangkan kawasan terpadu mulai dari sub sistem pembenihan, pendederan dan pembesaran hingga pasca panen.
Komoditas yang di Indonesia mulai populer sejak lima tahun yang lalu ini juga banyak dikembangkan di kawasan Asia. Negara produsen terbesar adalah China diikuti Bangladesh, Taiwan dan Thailand. Dalam jumlah yang relatif kecil, komoditi ini juga diproduksi di India, Costa Rica, Ecuador, Brazil dan Malaysia.
Peluang pasar udang galah masih terbuka luas baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk pasar lokal, permintaan datang terutama dari wilayah yang banyak dikunjungi turis seperti Bali, Jakarta, Batam, dan Surabaya. Sementara pasar udang galah di luar negeri telah terbentuk di Jepang, Korea, Singapura, Amerika Serikat, Kanada, Skotlandia, Inggris, Belanda, Selandia Baru, dan Australia dengan pasokan utama datang dari Thailand, Cina dan India.
Di India dan Malaysia budidaya udang galah sangat memperoleh dukungan dari Pemerintah, terutama dari sisi permodalan. Walaupun tidak disediakan skim kredit secara khusus namun skim kredit yang ada dapat digunakan untuk membiayai budidaya udang galah. Di India pinjaman disalurkan oleh National Bank for Agricultural and Rural Development (NABARD) yaitu bank milik Pemerintah yang khusus membiayai sektor pertanian. Sedangkan di Malaysia, pinjaman serupa disediakan oleh Bank Pertanian Malaysia. Pada Lampiran 2. disajikan informasi mengenai skim pembiayaan udang galah di Bank Pertanian Malaysia.
Di Indonesia, Pemerintah melalui Departemen Kelautan dan Perikanan juga menyediakan bantuan modal yang disalurkan melalui dinas di tingkat kabupaten. Pinjaman ini juga tidak spesifik untuk udang galah. Sampai saat buku ini ditulis belum diperoleh informasi mengenai pemberian pinjaman dari perbankan di Indonesia untuk komoditi ini.
Berdasarkan penjelasan yang diperoleh dari Departemen Kelautan dan Perikanan, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merupakan salah satu sentra penghasil udang galah di Indonesia ditetapkan sebagai wilayah survey dalam rangka penyusunan buku ini. Walaupun di seluruh wilayah DIY terdapat pengusaha udang galah namun informasi hanya digali dari pengusaha di Kabupaten Sleman, terutama dari pengusaha di desa Jamur, Sindangrejo, Minggir. Dengan demikian informasi teknis budidaya udang galah yang disajikan pada buku ini terutama menggunakan informasi yang diperoleh dari kondisi pengusaha dan lembaga lain di wilayah tersebut.
Budidaya udang galah di Sleman, Yogyakarta telah berkembang dengan baik walau masih dalam skala mikro. Sewaktu pertama kali dibudidayakan, usaha ini tidak mendapatkan per-hatian dari masyarakat. Sejalan dengan keberhasilan yang dicapai, akhirnya banyak petani yang mulai beralih profesi dari penanam padi menjadi pembudidaya udang galah. Walaupun tidak memerlukan perizinan dari instansi yang berwenang, namun untuk memulai usaha dalam budidaya udang galah di wilayah Sleman, diperlukan izin dari aparat desa dan masyarakat setempat.

Usaha ini memberikan dampak yang positif terutama bagi masyarakat di sekitar tempat pembudidayaan. Dilihat dari sisi ekonomi usaha ini memberikan keuntungan yang ber-lipat apabila dibandingkan dengan bercocok tanam padi dan bagi pemilik lahan memberikan penghasilan dari usaha persewaan lahan non produktif. Akibat dari perlunya penyediaan kebutuhan untuk usaha antara lain penyediaan pakan, peralatan, obat-obatan dan pemasaran, muncul usaha lain yang mendukung usaha budidaya udang galah tersebut, misalnya, toko atau kios pakan dan saprokan serta pedagang pengepul khusus untuk udang galah. Untuk memenuhi kebutuhan akan benih, di desa Jamur telah didirikan pula suatu hatchery.
Didukung oleh lingkungan desa yang sejuk dan asri serta pemandangan yang indah, maka pada tahun 2002 desa Jamur dicanangkan sebagai Desa Wisata oleh Menteri Pariwisata. Di lokasi kolam didirikan dangau untuk tempat menikmati makanan dari hasil kolam berupa udang galah dan produk budidaya air tawar lain yang diolah secara langsung oleh penduduk setempat. Bagi warga setempat, pencanangan sebagai desa wisata merupakan hal yang membanggakan dan merupakan sarana untuk meningkatkan penghasilan.
Usaha ini juga memberikan manfaat dari sisi sosial, terutama dalam hal pemanfaatan tenaga kerja dari lingkungan masyarakat sekitar. Kaum muda yang semula tidak mempunyai ketrampilan dapat ditarik minatnya untuk ikut terjun secara langsung guna mempelajari cara membudidayakan udang galah. Dampak ikutannya adalah, tenaga kerja dari wilayah ini dinilai terlatih sehingga banyak dimanfaatkan oleh wilayah lain yang akan mengembangkan komoditi ini. Pemanfaatan tenaga kerja dari penduduk setempat juga menurunkan tingkat kriminalitas dan masalah-masalah sosial lainnya.
Budidaya udang galah tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik berupa limbah air kotor maupun bau amis, mengingat untuk melakukan budidaya udang galah, kolam harus memenuhi syarat-syarat untuk selalu menjaga kondisi air kolam dalam keadaan bersih dan tidak tercemar. Dengan demikian tidak ada kekuatiran terjadinya pencemaran lingkungan akibat maraknya pembudidayaan udang galah.

pembibitan ikan bawal

I. PEMBENIHAN
A. Pemeliharaan Induk
•    Induk-induk dipelihara di kolam dengan kepadatan 0,5 kg/m2. Setiap pemberian pakan tambahan berupa pelet sebanyak 3 prosen dari berat biomass ikan dan di beri supplement ( BOSTER AMINO LIQUID + BOSTER PROTEC PLUS + BOSTER VITALIQUID ) diberikan 3-4 kali sehari. Mengantisipasi musim hujan jumlah pakannya ditambah menjadi 4 % dan supplement BOSTER FISH IMUNOVIT untuk meningkatkan ANTIBODI. Induk betina yang beratnya 4 kg dapat menghasilkan telur sebanyak +/- 400.000 butir.
•    Tanda Indukan yang matang Gonad.
•    Betina: perutnya buncit, lembek dan lubang kelamin berwarna kemerahan Jantan: perut langsing, warna merah dalam ditubuhnya lebih kentara dan bila diurut dari perut kearah kelamin keluar lendir berwarna putih/sperma.
B. Pemijahan.
•    Pemijahan ikan bawal air tawar bisa  secara Induced Spawning, caranya induk betina disuntik  ovaprim 0,75 ml / kg . Induk jantan menggunakan  ovaprim 0,5 ml/kg.
•    Induk betina disuntik dua kali dengan selang waktu 8-12 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 bagian dari dosis total dan penyuntikan kedua 2/3 nya.
•    Induk yang sudah disuntik dimasukkan kedalam bak pemijahan yang dilengkapi dengan hapa. Selama pemijahan air harus tetap mengalir. Pemijahan biasanya terjadi 3 sampai 6 jam setelah penyuntikan kedua.
C. Penetasan
•    Setelah memijah telur-telur diambil menggunakan scope net halus, kemudian telur tersebut ditetaskan didalam akuarium yang telah disterilisasi sebelumnya dengan BOSTER BLUE COPPER 0,5 ppm dilengkapi dengan aerasi dan water heater dengan suhu 27 - 29 derajad C. Kepadatan telur antara 100 - 150 butir/liter, biasanya Telur-telur akan menetas dalam waktu 16 - 24 jam.
D. Pemeliharaan Larva
•    Larva dipelihara dalam bak/akuarium yang sama, dengan terlebih dahulu 3/4 bagian airnya dibuang. Padat penebaran larva 50 - 100 ekor/liter larva yang berumur 4 hari diberi pakan berupa naupli Artemia, atau kutu air. Pemeliharaan larva ini berlangsung selama 2 minggu. Selama pemeliharaan larva, air harus disirkulasi setiap hari sebanyak 2/3 bagiannya. Setelah berumur 2 minggu larva siap ditebar ke kolam pendederan.
E. Pendederan
•    Pendederan ikan bawal dilakukan di kolam yang luasnya antara 500 -1.000 m2. Kolam tersebut harus disiapkan seminggu sebelum penebaran benih. Persiapan meliputi pengeringan, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
•    Setelah itu kolam dikapur dengan kapur tohor sebanyak 50 - 100 gram/m2 + MANSTAP 1 – 2 kg/ 1000m2. Kemudian diisi air lalu dilakukan penebaran fermentasi ( DEDAK 5kg + BOSTER AMINO LIQUID 1 liter + BOSTER PLANKTOP 1 liter + BOSTER AQUAENZYM 100 gr + AIR secukupnya ; keempat bahan tsb lalu diperam dalam wadah tertutup, setelah fermentasi jadi, siap di tebar. berfungsi untuk menumbuhkan plankton  )
•    Bila kolam sudah siap, larva diebar pada pagi hari dengan kepadatan 50 - 100 ekor/m2.
•    Setiap hari diberi pakan tambahan berupa pellet halus sebanyak 75 gram/1000 ekor larva dengan frekuensi tiga kali sehari ( sebelumnya pellet di tambah supplement BOSTER AMINO LIQUID + BOSTER FISH IMUNOVIT sesuai dosis ).
•    Pemeliharaan di kolam pendederan selama 3 minggu.
II. Penyakit
Penyakit yang pernah ditemukan pada ikan bawal air tawar yang berumur sekitar sebulan antara lain disebabkan oleh parasit, bakteri dan Kapang (Jamur)
Parasit
•  " Ich " Atau " White spot ", biasanya menyerang ikan apabila suhu media pemeliharaan dingin, cara mengatasinya yaitu dengan menaikkan suhu (dengan water heater) sampai kurang lebih 29 derajat Celcius dan pemberian BOSTER AQUASEPTIK 2ppm atau BOSTER BLUE COPPER 1 ppm Pada media pemeliharaannya.
Bakteri.
•  Streptococus sp. dan Kurthia sp. cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan antibiotik BOSTER INROFLOXS-12/25 atau BOSTER FISH CIPROXS.( sesuai dosis )
Kapang (Jamur)
•  Jamur ini merupakan akibat dari adanya luka yang disebabkan penanganan ( Handling ) yang kurang hati-hati. Cara mengatasinya dengan menggunakan Kalium Permanganat ( PK ) dengan dosis 2-3 ppm.

III. PEMBESARAN IKAN BAWAL
•    PERSIAPAN KOLAM
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan plankton dalam jumlah yang optimal dan mencegah tumbuhnya lumut sutera. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Berfungsi untuk meningkatkan pH tanah, juga untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan. Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk, lakukan fermentasi seperti diatas. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari pellet. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan BOSTER MANSTAP 10 – 20 kg/ha. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, isi air sampai kedalaman awal 40-60 cm Lakukan FERMENTASI dengan campuran ( DEDAK 10kg + BOSTER AMINO LIQUID 2liter + BOSTER PLANKTOP 1liter + BOSTER AQUAENZYM 100gram + AIR secukupnya, lalu diperam dalam wadah tertutup sampai fermentasi jadi lalu tebar untuk luas kolam 5000 m2 ) biarkan 2 – 3 hari, kemudian isi air lagi sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar.
•    PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENIH.
Pemilihan benih harus jeli dan teliti. Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih yang baik ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik sebelum benih di packing pada air untuk kantong benih tambahkan BOSTER PROTEC PLUS dosis 1 sendok makan/10 liter air. Penebaran benih Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stres saat masuk dalam kolam. Cara adaptasi : ikan yang masih dalam kantong plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik, sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.
•    KUALITAS PAKAN DAN CARA PEMBERIAN
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan ukuran keekonomiannya. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa dedaunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % dari total biomass (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan ditambah supplement ( BOSTER AMINO LIQUID + BOSTER GROTOP + BOSTER PREMIX AQUAVITA / VITALIQUID ) untuk memacu pertumbuhannya  dan untuk meningkatkan daya tahan / ANTIBODI IKAN tambahkan BOSTER FISH IMUNOVIT yang merupakan herbal dengan kandungan utamanya EXTRACT ECHINACEAE  terbukti mampu meningkatkan antibodi ikan dengan merangsang dan memodulasi system imun ikan ( sbg IMUNOSTIMULANT dan IMUNOMODULATOR ) .
PERAWATAN AIR KOLAM BUDIDAYA
Lakukan sirkulasi rutin 20% dengan membuka buangan tengah untuk membersihkan dasar kolam , seminggu sekali lakukan sterilisasi dengan BOSTER BLUE COPPER dosis 1 ppm, selang 2 hari kemudian tebarkan probiotik BOSTER AQUAENZYM atau BOSTER SEL MULTI untuk menjaga dominasi microba yang menguntungkan dan untuk mengatasi problem lingkungan dari gas2 beracun ( NH3, NO2, H2S ).

pembibitan ikan mas

Ikan mas adalah jenis ikan yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai usaha. Seperti untuk bisnis masakan hingga budidaya. Itu juga dikarenakan ikan mas yang mempunyai cita rasa yang tinggi sehingga disukai konsumen. Ikan mas memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga baik untuk dibudidayakan. Blogiztic akan membahas tentang budidaya ikan mas.

Ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cyprinidae, sub ordo Cyprinoidea, Ordo Ostariophysi sub kelas Teleostrei. Ikan Mas sudah lama dibudidayakandan terdomestikasi dengan baik di dunia. Diantara jenis ikan air tawar ikan mas merupakan ikan yang paling populer di masyarakat. Selain dikenal dengan nama ikan mas, ikan ini dikenal dengan nama dengan nama Ikan Karper ataupun ikan tombro. Kini telah banyak dikenal ras persilangan ikan mas antara lain Ikan Mas Merah, Si Nyonya, Taiwan, Majalaya, Kaca, Kumpai dan lain-lain.
Persyaratan Budi Daya Ikan Mas
Di alam aslinya ikan mas hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suhu air berkisar 20 derajat sampai 25 derajat celcius. Ikan mas termasuk hewan Omnnivora atau pemakan segala sehingga di alam makanan Ikan mas berupa daun-daunan, lumut, serangga, cacing dan lain sebagainya. Pada model budidaya ikan mas lingkungan pemeliharaan dibuat menyerupai alam aslinya.
Model budidaya ikan mas bisa dipelihara dalam Kantong Jaring Apung, Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersediaan lokasi. Makanan dalam budidaya ikan mas juga bermacam-macam mulai dari pemberian pakan alami sampai pemberian pelet buatan pabrik. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas air pada media untuk budidaya ikan mas seperti PH air yang harus berada pada kisaran 7-8, kandungan oksigen terlarut yang cukup dan bebas dari kandungan zat kimia berbahaya.
Model Budi Daya Ikan Mas
Peluang usaha budidaya ikan mas dapat dipilih sesuai kondisi dan keinginan. Ada beberapa peluang usaha dalam budidaya ikan mas ini yaitu pembibitan dan pembesaran ikan mas untuk keperluan konsumsi.
  1. Usaha Pembibitan Ikan Mas
    Pembibitan ikan mas memiliki prospek yang cukup cerah, karena perputaran modal yang cukup cepat. Penyediaan bibit ikan mas dimulai dari burayak ikan mas baru saja menetas, burayak usia sekitar satu bulan, burayak usia dua bulan. Pada setiap usia ikan mas memiliki potensi ekonomi. Persiapan induk Ikan Mas
    Induk ikan mas yang akan dipijahkan dipelihara di kolam khusus secara terpisah antara jantan dan betina. Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein 25%. Dosis pemberian pakan ikan mas sebanyak 3% per bobot biomas per hari. Pakan tersebut diberikan 3 kali/hari. Ikan Mas betina yang diseleksi sudah dapat dipijahkan setelah berumur 1,5 – 2 tahun dengan bobot >2 kg. Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan dengan bobot > 0,5 kg. Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut perut kearah ekor. Jika keluar cairan putih dari lubang kelamin, maka ikan mas tersebut jantan.
    Ciri-ciri ikan mas betina yang siap pijah atau matang gonad adalah:
    - Pergerakan ikan lamban
    - Pada malam hari sering meloncat-loncat
    - Perut membesar/buncit ke arah belakang dan jika diraba terasa lunak
    - Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan
    Sedangkan ciri-ciri untuk ikan mas jantan gerakan lincah dan mengeluarkan cairan berwarna putih (sperma) dari lubang kelamin bila dipijit.
    Pemijahan Ikan Mas
    Dalam proses pemijahan ikan mas, ikan dirangsang dengan cara membuat lingkungan perairan menyerupai keadaan lingkungan perairan umum dimana ikan ini memijah secara alami atau dengan rangsangan hormon. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemijahan ikan mas adalah :
    • Mencuci dan mengeringkan wadah pemijahan (bak/kolam)
    • Mengisi wadah pemijahan dengan air setinggi 75-100 cm
    • Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di kolam dengan ukuran 4 x 3 x 1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak mengambang.
    • Memasang kakaban di tempat pemihajan (dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk yangdijepit bambu/papan dengan ukuran 1,5 x 0,4 m.
    • Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Jumlah induk Ikan Mas betina yang dipijahkan tergantung pada kebutuhan benih dan luas kolam yang akan digunakan dalam pendederan. Satu Induk Ikan Mas betina dipasangkan dengan 2 atau tiga ikan mas jantan atau bahkan lebih tergantung bobot indukan betina.
    • Mengangkat induk yang memijah dan memindahkannnya ke kolam pemeliharaan induk.
      Setelah telur berusia kurang lebih 4 hari maka telur ikan mas akan menetas menjadi larva , beberapa saat setelah menetas larva masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa pelet untuk larva, kutu air atau kuning telur rebus. Setelah kurang lebih lima hari larva ikan mas siap ditebar di kolam pembenihan.
    Pendederan Ikan Mas
    Setelah larva cukup kuat saatnya untuk melakukan pendederan ikan mas, bisasanya dilakukan pada kolam lumpur atau sawah meski bisa juga dilakukan pada kolam semen. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya, tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber makanan alami ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam lumpur 100 m2 tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari, berikan makanan tambahan berupa tepung pelet atau pelet yang telah direndam. Pada usia telah mencapai 3 minggu bibit ikan mas siap dipanen, untuk dijual atau dipelihara kembali pada kolam berbeda. Hal yang sama dilakukan untuk membesarkan benih ikan mas pada ukuran yang lebih besar, hanya saja kepadatan ikan perlu dikurangi.
  2. Usaha pembesaran Ikan Mas
    Usaha pembesaran ikan mas merupakan upaya memenuhi kebutuhan permintaan ikan mas konsumsi, ikan mas konsumsi bisa bervariasi mulai ukuran 300 gram sampai 1 kg. Usaha pembesaran ini bisa dilakukan di Kolam Lumpur, Keramba Jaring apung atau Kolam Air Deras. Pembesaran Ikan Mas di Keramba Jaring Apung
    Pembesaran Ikan Mas dapat dilakukan dalam keramba Jaring Apung yang biasa dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain adalah air bergerak dengan arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, Penempatan jaring dapat dipasang sejajar dengan arah angin, badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan 1,0 meter, kualitas air mendukung pertumbuhan seperti suhu perairan 270C sampai 300C, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l, dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm.
    Usaha Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Air Deras
    Pemeliharaan ikan mas di kolam air deras harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain lokasi dekat dengan sumber air (sungai, irigasi, dan lain-lain) dengan topografi yang memungkinkan air kolam dapat dikeringkan dengan cara gravitasi, kualitas air yang digunakan berkualitas baik dan tidak tercemar (kandungan oksigen terlarut 6-8 ppm) dan dengan debit air minimal 100 liter permenit.
    Bentuk kolam air deras bermacam macam tergantung kondisi lahan, bisa segitiga, bulat maupun oval. Ukurannya bervariasi disesuaikan dengan kondisi lahan dan kemampuan pembiayaan. Umumnya KAD berukuran 10-100 m 2 dengan kedalaman rata-rata 1,0 – 1,5 meter. Dinding kolam tidak terkikis oleh aliran air dan aktivitas ikan. Oleh karena itu harus berkontruksi tembok atau lapis papan. Dasar kolam harus memungkinkan tidak daerah mati aliran (tempat dimana kotoran mengendap). Oleh karena itu kemiringan kolam harus sesuai (sekitar 2 – 5 %). Padat tebar ikan ukuran 75 -150 gram/ ekor sebanyak 10 – 15 kg /m3 air kolam. Dosis pakan yang diberikan sebanyak 4% bobot biomass /hari. Frekuensi pemberiannya 3 kali/hari. Satu unit Keramba Jaring Apung minimal terdiri dari kantong jaring dan kerangka jaring. Dimensi unit jaring berbentuk persegi empat dengan ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3 atau 6 x 6 x 3 M3. Satu unit Keramba Jaring Apung terdiri empat set kantong dan satu set terdiri dari dua lapis kantong Bagian badan kantong jaring yang masuk kedalam air 2,0 sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat dapat dibuat dari besi atau bambu dan pelampung berupa steerofoam atau drum. Bahan kantong jaring berasal dari benang Polietilena. Frekuensi pemberian pakan minimal dua kali per hari. Sedangkan cara pemberian pakan agar efektif disarankan menggunakan Feeding Frame yang dapat dibuat dari waring dengan mesh size 2,0 mm berbentuk persegi empat seluas 1,0 smpai 2,0 m2. Alat ini di pasang di dalam badan air kantong jaring pada kedalaman 30 sampai 50 cm dari permukaan air. Dengan penebaran bibit seberat 300 kg dalam waktu 3 bulan akan menghasilkan ikan mas konsumsi 1.5 sampai 2 ton.
    Usaha Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Lumpur
    Jika tidak memungkinkan dibesarkan pada jaring apung atau air deras ikan mas bisa dibesarkan di kolam tanah. Kolam ukuran 1.000 m2, diolah, dan ditebarkan kotoran ayam kemudian diisi air setinggi 60 cm dan rendam selama kurang lebih 5 hari. Benih ikan mas seberat 100 kg dimasukkan ke dalam kolam, beri pakan 3 sampai persen dari berat benih ikan mas setiap hari, panen dapat dilakukan panen setelah 3 bulan. Dengan model pemeliharaan seperti ini kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi sebanyak 400 – 500 kg.

pembibitan gurame

Pebenihan ikan gurami merupakan salah satu mata rantai usaha perikanan  yang dapat dijadikan pilihan bagi para pengusaha ikan gurami. Dengan nilai konsumsi yang tinggi, ikan gurami mampu menjadi primadona  usaha perikanan, usaha pembenihan gurami bisa dijadikan sebuah pilihan jika anda memiliki luas lahan yang tidak terlalu besar. Bahkan usaha ini bisa dilakukan di dalam kolam yang terdapat di dalam rumah.
Usaha pembibitan ikan Gurami dimulai dengan kegiatan pembenihan yaitu kegiatan pemeliharaan iduk, pemijahan, penetasan telur , perawatan arva sampai berukuran 0,5 – 1 cm ( umur 12 hari ) yang dilanjutkan  denga perawatan benih siap di dederkan ( 10 – 50 gram per ekor). Dalam masa – masa ini sang induk diberi makan pelet dengan kadar protein yang tinggi sekitar 30 – 35 % dengan dosis 1,5% bobot badan per hari. Selain pelet, diberi pakan daun talas sebanyak 0,5 berat badan per hari. Pemberian pakan sebaiknya  2 kali sehari pagi dan sore pertimbangannya adalah ikan gurami memiliki respon yang lamban dalam hal makan, karenanya pmberian pakan yang terlalu cepat jangkanya malah tidak akan efektif dalam perkembangan ikan gurami.
Pola pemberian pakan unuk larva ikan gurami
Pada saat masih menjadi larva, ikan gurami pada saat hari yang ke tujuh tidak perlu diberi tambahan makanan apapun, karena pada tingkatan ini ia masih mendapatkan suply makanan dari kuning telur yang ia dapatkan sebagai cadangan makanan alami yang di bawa mulai saat ia menetas. Namun saat sesudah hari ketujuh, sebaikya anda mulai memberinya makanan, karena cadangan makanan alaminya sudah mulai habis. Untuk pakannya dapat diberi makanan alami berupa hwan renik yang merupakan kelompok Zooplankon yaitu kutu air ( Dhapnia sp. Dan Moina sp ) atau cacing sutra ( tubifek ). Hal terpenting yang harus anda lakukan yakni pada hari ke sembilan dimana cadangan makanan alaminya sudah habis dan ini merupakan saat yang paling kritis bagi ikan Gurami, sehingga pemberian pakan tidak boleh terlambat,supaya benih ikan tidak sampai mati karena kekurangan pakan. Jenis pakan yang dapat diberikan adalah pakan alami yakni kutu air dan jenis cacing sutera dengan presenase pakan dapat deberikan sebanyak 100% dari berat tubuh ikan dan pemberian pakan dapat diberikan sebanyak – banyaknya.
Pada saat beni ikan sudah mencapai umur 2,5 bulan keatas, pemberian pakan cukup dibeirkan sebanyak 3 kali sehari saja, pagi , siang dan sore. Pemberian pakan yang baik untuk ikan dengan ukuran seperti ini adalah bubuk pelet , pelet halus dengan kandungan protein sebesar 35 % dan berat pakan kira – kira 10% dari berat tubuh ikan per harinya. Cara pemberian pakan ang efektif adalah menaburkannya sedikit demi sedikit sehingga semua pakan dapat dimakan dengan sempurna oleh ikan gurami tanpa menyisakan sisa.

cara pembibitan lele

I. Pendahuluan.
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.

II. Pembenihan Lele.
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.

III. Sistem Budidaya.
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.



IV. Tahap Proses Budidaya.
A. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.

B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
- tulang kepala berbentuk pipih
- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.

C. Persiapan Lahan.
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama

D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.

E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

V. Manajemen Pakan.
Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

VI. Manajemen Air.
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).

Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.

VI. Manajemen Kesehatan.
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

Rabu, 06 April 2011

PENJUALAN BIBIT IKAN, UDANG, LOBSTER AIR TAWAR

Kami petani/peternak ikan air tawar yang tergabung dengan para kelompok tani/ternak daerah Kab Gunung Kidul DIY melayani pemesanan bibit ikan air tawar yang antara lain:
LELE,NILA(hitam&merah),GURAMI,PATIN,GRASKAP,IKAN MAS(tombro),UDANG GALAH(benur),LOBSTER
Dengan ukuran sebagai berikut:
IKAN
1.Telur(grami) / larva(nila)
2.Rete 1-2cm
3.benih ukuran 2-3cm
4.benih ukuran 3-4cm
5.benih ukuran 3-5cm
6.benih ukuran 4-6cm
UDANG GALAH
 1. Benur (ukuran1 inc)
 2. Ukuran 3-4cm
LOBSTER
 Ukuran 4-6cm

Untuk pemesanan dan pengiriman ke luar pulau jawa dapat dilayani dengan pemesanan minimal 1 box/koli. Pengiriman kami layani dengan menggunakan via pesawat/udara. Adapun kapasitas per box/koli adalah:
1. Telur Gurami 75.000 - 100.000/koli
2. Larva            35.000 - 50.000 ekor/koli
3. Rete             8.000 - 10.000 ekor/koli
4. Ukuran 2-3cm 6.000 - 8.000 ekor/koli
5. Ukuran 3-4cm 5.000 - 6.000 ekor/koli
6. Ukuran 3-5cm 4.000 - 4.500 ekor/koli
7. Ukuran 4-6cm maks 3.750 ekor/koli
8. Udang galah(benur) 16.000 - 20.000 ekor/koli
9. Lopster ukuran 4-6cm 2.500 - 3.000 ekor/koli
Untuk pemesanan lebih lanjut hubungi kami di:
xl    : 081804221779
simp: 0821371967710
atau Facebook : yohanessuryono@gmail.com
JUMLAH DAN UKURAN SERTA KUALITAS BENIH LEBIH KAMI UTAMAKAN.
ANDA PUAS KAMIPUN SENANG....

( Y.SURYONO ) 


CONTOH IKAN NILA


CONTOH IKAN MAS
















CONTOH UDANG GALAH AIR TAWAR

CONTOH GURAME
 
CONTOH LELE
CONTOH PATIN




















CONTOH LOBSTER AIR TAWAR

CONTOH BAWAL

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites